# 7 Kesalahan Pemimpin

facebook twitter digg technorati stumbleupon delicious reddit plusone


Kesuksesan sebuah usaha bisa dilacak dari pemimpinnya. Edwin H. Friedman
mengatakan, "Kepemimpinan bisa dianggap sebagai kapasitas untuk menentukan
diri sendiri dengan orang lain dengan cara yang jelas dan memperluas visi
masa depan.” Penting untuk mengenali apa yang positif dan efektif di
masing-masing pemimpin, tapi juga penting untuk menyadari hambatan yang
mungkin dihadapi. Kepemimpinan yang sukses berkembang dari waktu ke waktu,
dan hanya bisa ditingkatkan dengan pengetahuaun bagaimana mendiagnosa dan
memperlakukan pemimpin. Artikel ini mengambil perumpamaan tujuh kesalahan
yang mematika:


# Kesalahan pertama adalah dengan menganggap bahwa karyawan mengetahui sasaran
dan tujuan perusahaan. Bahkan jika perusahaan Anda telah menerapkan rencana
stratejik yang luar biasa, tapi tidak ada artinya kecuali dipahami dan
dihadapi di semua level. Pemimpin yang efektif harus meluangkan waktu untuk
melatih dan mengajarkan karyawannya sasaran perusahaan. Pemimpin juga
bertanggung-jawab dalam menentukan tujuan. Tujuan dan sasaran harus
seringkali diulang setiap kali sebuah tujuan di tetapkan dalam perusahaan.
Dengan berulangkali menetapkan tujuan dan sasaran di dalam pikiran, karyawan
akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman apa yang dipegang oleh
perusahaan.

# Kesalahan kedua adalah pendekatan seleksi dan perekrutan dan memilih dengan
sembarangan. Studi menunjukkan dalam hal skenario terbaik, karyawan yang
berkualitas, dengan pekerjaan yang sesuai, waktu yang digunakannya hanya
14%nya saja. Tanpa meluangkan waktu yang tepat untuk merekrut karyawan,
perusahaan beresiko membuang waktu, upaya dan uang untuk seseorang yang
tidak memiliki kualitas di posisi penting. Praktek perekrutan yang bermutu
di semua level meningkatkan kinerja keseluruhan. Wawancara yang selektif dan
cek latar belakang bisa membantu karyawan membentuk gambaran perilaku
sebelumnya dengan akurat, tapi screening pra-perekrutan untuk karyawan
potensial adalah prediksi yang lebih akurat untuk perilaku mendatang.

# Gagal mengevaluasi dan mengukur adalah kesalahan ke-empat. Mudah untuk jatuh
ke dalam kebiasaan “bisnis seperti biasa”. Dibutuhkan sedikit upaya untuk
melakukan tugas dengan mengingatnya di luar kepala atau melakukan sesuatu
dengan cara yang sama hanya karena mereka selalu melakukannya dengan cara
demikian. Anda harus menilai kegiatan bisnis secara terus-menerus. Apakah
mereka dibutuhkan dan relevan? Jika demikian, maka kegiatan ini harus di
lacak untuk menilai keefektifan serta efisiensinya. Mampu mengukur
kesuksesan Anda akan mempermudah untuk menentukan tujuan, dan memotivasi
karyawan dengan data yang konkrit.

# Kesalahan ketiga dalam kepemimpinan adalah beranggapan orang-orang Anda
terlatih. Gagal mengembangkan bakat karyawan melalui pelatihan yang tepat
adalah pemborosan sumberdaya. Banyak perusahaan menghabiskan lebih banyak
waktu untuk bernegosiasi dan membayar kontrak perawatan peralatan merek
daripada melatih stafnya. Namun mereka mengklaim karyawan mereka adalah aset
utama mereka. Dengan berinvestasi pada karywan, perusaaan menginvestasikan
kesuksesan masa depan mereka. Pelatihan memastikan kesuksesan karyawan.
Tanpa pelatihan dan pengembangan yang tepat, perusahaan akan membuat
karyawan gagal.

# Kesalahan ke-enam adalah, gagal memberikan feedback yang sesuai.
Kekhawatiran akan terjadinya konflik bisa menyebabkan pemimpin menghindari
menyebutkan perilaku yang tidak bisa diterima atau membutuhkan
akuntabilitas. Baik apakah melalui tinjauan kinerja atau pembicaraan saat
kegiatan sehari-hari, feedback yang konstruktif dan berarti dibutuhkan untuk
menghasilkan kinerja yang baik dan membantu pengembangan karir karyawan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Salary, dengan 2,000 karyawan dan 330
profesional HR, dua per tiga perusahaan yakin tinjauan kinerja mereka
efektif, tapi hanya 39 persen karyawan yang setuju. Untuk memberikan
feedback yang efektif, mulai berkomunikasi dari awal dengan karyawan terkait
dengan harapan dan kinerjanya. Tinjauan akhir tahun selalu menandai kejadian
masa lalu. Ini jauh lebih aktif dan memotivasi untuk terus berkomunikasi
dengan karyawan. Ini juga akan memungkinkan terjadinya kesalahan atau
mis-komunikasi yang harus diperbaiki lebih awal dan meninggalkan
penyelesaian yang lebih sedikit di kemudian hari.

Jika Anda menganggap Anda melakukan pekerjaan dengan baik dan pelanggan Anda
senang, Anda melakukan kesalahan nomor lima. Menganggap pelanggan puas hanya
karena Anda tidak menerima keluhan bukan barometer yang akurat. Bisnis Anda
harus memiliki mekanisme untuk mendorong feedback pelanggan. Situs jejaring
sosial, komunikasi elektronik dan opsi website memberikan berbagi kemudahan
bagi pelanggan untuk memberikan feedback yang berarti. Dengan menerapkan
saran yang bernilai dari pelanggan akan direfleksikan sebagai peningkatan
dalam kesuksesan perusahaan Anda.
# Kesalahan terakhir adalah: tidak memasarkan (gagal memahami hubungan antara
marketing dan sales). Bahkan bisnis dengan tenaga sales yang bagus sekaligus
harus secara aktif memasarkan diri mereka. Pemasaran dan disiplinnya dari
humas, riset, dan advertising adalah hal penting. Disiplin ini menemukan
strategi untuk mengidentifikasi pasar baru, berkomunikasi pada prospek dan
klien, dan untuk menetapkan brand dan pesan di seluruh konstituen Anda.
Gagal untuk secara aktif mengejar strategi ini menghamat kemampuan usaha
Anda untuk berkompetisi.

Ke-tujuh kesalahan kepemimpinan ini masih belum cukup, berikut sebuah
tambahan untuk Anda.

Kesalahan ke delapan adalah memperlakukan karyawan sebagai komoditi.
Perusahaan manapun yang pernah mengalami biaya yang tinggi untuk turnover
karyawan memahami alat ini: biaya penggantian, hilangnya produktivitas dan
menurunnya moral. Memperlakukan karyawan seperti komoditi dan mereka akan
meresponnya dengan meninggalkan Anda secepatnya untuk mendapatkan penawaran
yang terbaik. Ini sangat penting untuk keuntungan dan produktivitas
perusahaan untuk menjaga keterlibatan dan motivasi karyawan. Jika karyawan
berkembang dan puas mereka akan menghasilkan pekerjaan yang bermutu.

Kepemimpinan yang efektif bisa dicapai melalui upaya dan pemahaman. Para
pemimpin yang sukses sangat menyadari kekurangan dan kelemahan mereka dan
bertindak membuat kekuatan dari kelemahan mereka. Pemimpin menentukan
kerangka kerja sebagai dasar perusahaan yang dikendalikan. Dengan
pengetahuan atas kesalahan umum ini, pemimpin bisa melengkapi dirinya dengan
lebih baik untuk melakukan pengukuran pencegahan untuk masa depan yang lebih
baik.

Sumber: http://www.bestmanagementarticles.com
Oleh: Jim Sirbasku adalah co-founder dan CEO Profiles International,
penyedia solusi manajemen sumber daya manusia yang terkemuka dan penilaian
karyawan untuk bisnis.

Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com
Artikel: www.pengusahamuslim.com

Artikel yang Berkaitan


0 komentar:

Posting Komentar

 
mas winardi klaten © 2011 | Template by Blogger Templates Gallery - Life2Work